LEBIH MENGENAL ESPYRO

Dipublikasikan oleh ESPYRO PENS pada

Wahana didesain untuk memiliki kemampuan monitoring dan mapping dalam jarak jauh. Pengendalian dalam jarak jauh juga didorong dengan sistem pengendalian oleh atau tanpa seorang pilot (autonomous) yang menggunakkan kendali wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Oleh karena itu, Flight Controller yang digunakan adalah Pixhawk 2.4.8, yang akan menunjang sistem autonomous dalam wahana. Didalam Pixhawk 2.4.8 juga dilengkapi sistem fail safe untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama wahana kehilangan kendali atau mengalami malfungsi, sehingga wahana dapat kembali ke home secara autonomous. Wahana ini juga dilengkapi dengan sistem kendali manual dengan menggunakan RC (Radio Control). Sistem tersebut digunakan ketika wahana melakukan take-off dan landing oleh pilot. Dengan sifat quick control response pada Radio Control memungkinkan bagi pilot untuk mengendalikan wahana secara real time. Wahana ini juga memiliki kestabilan controlling, kemampuan loitering, dan sistem dropping yang menunjang misi dalam perlombaan KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia). Penggunaan sistem dropping mekanisme servo dengan pintu sehingga Payload Box terletak di dalam body pesawat yang tidak mengganggu kestabilan pesawat saat terbang.

Tim ESPYRO (Eepis Spy Aeroplane Robot) menggunakan jenis pesawat Flying Wing tipe pylon dengan konfigurasi T-tail dan sayap mid wing. Di bagian tail, pesawat memiliki elevator berfungsi sebagai kontrol mekanik yang memungkinkan wahana untuk mengubah sikapnya dengan gerakan pitching. Di bagian tail, pesawat juga memiliki kontrol mekanik berupa rudder yang memungkinkan wahana untuk mengubah sikapnya dengan gerakan yawing. Sedangkan dibagian wing, pesawat memiliki kontrol mekanik berupa aileron yang memungkinkan wahana untuk mengubah sikapnya dengan gerakan rolling. Wahana tersebut juga menggunakkan kombinasi IMU (Inertial Measurement Unit) yang terdiri dari kombinasi Accelerometer (sensor percepatan) dan Gyroscope (sensor angular) untuk menjejaki keberadaan dan pergerakan suatu benda. Selain itu, menggunakkan kombinasi GPS (Global Positioning System) yang digunakkan untuk mengetahui posisi wahana saat melaju di udara. Pesawat ini juga cocok digunakan untuk misi mapping, monitoring serta dropping karena memiliki daya jelajah yang cukup jauh ±5 km.
Kategori: ESPYRO

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder